PANTAI Selat Baru merupakan pantai terindah kedua di
Bengkalis setelah Pantai Rupat Utara. Nama Pantai Selat Baru sendiri
diambil dari nama desa di mana pantai ini berada, Desa Selat Baru, yang
juga menjadi Ibu Kota Kecamatan Bantan.
Banyak yang
tidak tahu asal usul nama selatbaru, Banyak yang tertanya tanya, apakah
karna berdekatan dengan selat malaka atau nama tersebut hanya popular
dari mulut ke mulut, generasi sekarang, hanya sedikit saja yang
benar-benar tahu asal nama selatbaru, yang dulu namnya SILO BARU ( batu
baru ).
Menurut orang-orang tua dan tokoh masyarakat didaerah ini, ataupun beberapa sumber konon nama selatbaru ( silo baru ) dipopulerkan dari oleh Seorang sersan kompeni Tuan Controleur yang datang ke selatbaru saat itu mereka sedang memperkuat dan menambah kekuasaanya didaerah bengkalis dialah yang pertama menyebut daerah ini selatbaru, hal itu terjadi sekitar tahun 1927 M.
Menurut orang-orang tua dan tokoh masyarakat didaerah ini, ataupun beberapa sumber konon nama selatbaru ( silo baru ) dipopulerkan dari oleh Seorang sersan kompeni Tuan Controleur yang datang ke selatbaru saat itu mereka sedang memperkuat dan menambah kekuasaanya didaerah bengkalis dialah yang pertama menyebut daerah ini selatbaru, hal itu terjadi sekitar tahun 1927 M.
Awal penamaanya adalah
silo baru belum selatbaru, ini dipengaruhi oleh suku jawa yang membuka
hutan di daerah ini, adalah dari penemuan batu ditengah hutan awal dari
mulai penamaan silo baru, batu tersebut telah berumur ratusan tahun,
terdapat tiga buah batu besar dan kecil, dulu batu tersebut konon ada
dua buah namun ada tangan-tangan jahil yang coba memecahnya dan dibawa
pulang namun batu tersebut kembali ketempat asalnya, jika di lihat alam
kepulauwan bengkalis tidak aka ada batu seperti ini, dikarnakan di sini
daerah rawa yang tidak terdapat pergunungan seperti di pulau Sumatra
maupun jawa. Disekitar daerah ini telah ditempati suku asli yang
bekerja sebagai nelayan yang diketuai oleh ketua suku yang bernama Tali,
namun mereka bukan menetap mereka selalu berpindah pindah untuk mencari
ikan. Penamuan batu itu sebenarnya sangat mengagetkan ketua
kelompok dan anak buahnya yang kala itu diketuai oleh Mbah Abdul Rojak,
didaerah penemuan batu itu di kisahkan ditumbuhi pohon Kandis, Jambe,
Rambai, Manggis dan beberapa buah pohon langka lainnya yang selama ini
tidak ditemui didaerah lain di sekitar hutan ini, konon batu tersebut
berada di bawah pohon kandis yang dihuni oleh lebah Gung ( lebah madu
hitam dan besar ) rumah lebah tersebut besar dan panjang sampai beberapa
depa ( ukuran meter yang menggunakan tangan dengan cara direntangkan )
karna waktu itu tidak ada meteran, ada juga air yang mengalir menyerupai
pancuran sehingga suara air tersebut kedengaran dari puluhan meter
namun arah arah air mengalir tidak terlihat, air tersebut masuk
kesemacam lubang sumur yang mungkin mengalir dari bawah tanah menuju
sungai.
Parnah juga
dikabarkan konon didekat batu tersebut ditemukan dua patung kuningan
suami istri namun sampai sekarang patung kuningan tersebut masih menjadi
misteri dan perdebatan tentang kebenarannya.
Waktu itu tempat batu tersebut berada sangat angker jika ada yang mendekat kearah batu tersebut lebah-lebah pun menyerang, Mbah Abdul Rozak ahirnya membuat ruwatan dengan diadakan pementasan wayang semalam suntuk untuk meminta izin ke penunggu tempat tersebut agar jangan mengganggu rombongan mereka.
Waktu itu tempat batu tersebut berada sangat angker jika ada yang mendekat kearah batu tersebut lebah-lebah pun menyerang, Mbah Abdul Rozak ahirnya membuat ruwatan dengan diadakan pementasan wayang semalam suntuk untuk meminta izin ke penunggu tempat tersebut agar jangan mengganggu rombongan mereka.
SELATBARU sendiri
mulai popular setelah Tuan Kontroler menyebut daerah ini Selatbaru
bukan silo baru, dan sampai sekarang, batu selatbaru ( silo baru ),
masih dapat dilihat, tepatnya di selatbaru dearah kampung seberang (
berancah ) disebelah perkuburan umum dekat lapangan bola masysrakat
sebagian masyarakt mengatakan batu tersebut pertama kali ditemukan
didaerah parit III dan berpindah sendiri ketempat yang sekarang.
Satu hal yang sangat disayangkan tempat batu itu berada sangat tidak terawat dan terkesan dilupakan, padaha ini murupakan sejarah untuk anak cucu yang perlu dilestarikan, harapan kami terutama pemerintah daerah selatbaru pemuka masyarakat dan aparat desa buatlah seperti tugu mini agar lestari, terimakasih.
Satu hal yang sangat disayangkan tempat batu itu berada sangat tidak terawat dan terkesan dilupakan, padaha ini murupakan sejarah untuk anak cucu yang perlu dilestarikan, harapan kami terutama pemerintah daerah selatbaru pemuka masyarakat dan aparat desa buatlah seperti tugu mini agar lestari, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar